Home »
» PENTINGNYA PENGENALAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA
PENTINGNYA PENGENALAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA
Written By Unknown on Jumat, 17 Januari 2014 | 10.59
Pengenalan kesehatan reproduksi pada remaja menjadi bekal penting generasi penerus tersebut untuk mengarungi masa depannya.
Remaja menjadi titik krusial dalam hidup. Masa di mana pencarian jati diri dan rasa ingin tahunya meluap-luap. Ketika tidak didampingi dengan bekal pengetahuan yang cukup, rasa ingin mencoba-coba mereka pun tak berlandaskan informasi yang tepat. Tak heran, pacaran yang kebablasan hingga kehamilan di luar nikah jadi akibat yang banyak terjadi di masyarakat. Bahkan, hal tersebut belakangan menjadi peristiwa yang biasa terjadi.
Kekhawatiran orangtua dan masyarakat sekitar tak serta merta menyelesaikan persoalan. Orangtua perlu memberikan pengetahuan pada anak-anak mereka sejak dini, khususnya saat usia remaja.
Kenapa pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi rendah?
Ada beragam info terkait hal tersebut. Pertama, remaja tidak tahu harus bertanya pada siapa dan di mana tentang kesehatan produksi. Kedua, akses pada informasi yang baik dan benar tentang kesehatan reproduksi sangat terbatas (peran guru, orangtua, teman sebaya, PIK, dan media massa). Ketiga, komunikasi efektif orangtua-remaja tentang kesehatan produksi masih dianggap tabu. Keempat, informasi kesehatan produksi tak dipelajari di sekolah sebagai bagian dari kuriklum. Kelima, pengetahuan orangtua yang terbatas soal kesehatan produksi. Keenam, pengaruh norma sosial budaya dan agama di masyarakat yang kurang mendukung remaja mengakses informasi kesehatan produksi. Terakhir, berbagai informasi di media yang menyesatkan, menyebabkan kehidupan seksualitas remaja tak sehat dan tak bertanggung jawab.
DR Sudibyo Alimoeso, MA selaku Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN usai acara seminar hasil “Survei Kesehatan Reproduksi Remaja” (SKRRI) 2012 di Hotel Bidakara, Jakarta mengatakan bahwa orangtua perlu memberikan pengenalan informasi sederhana.
"Misalnya saja, orangtua menjelaskan kalau kamu melakukan ini, maka akibatnya seperti ini. Orangtua harus berani mengajarkan hal tersebut saat anaknya berusia remaja," katanya.
Posting Komentar